cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Aksara
Published by Balai Bahasa Bali
ISSN : 08543283     EISSN : 25800353     DOI : -
Core Subject : Education,
AKSARA is a journal that publishes results of literary studies researches, either Indonesian, local, or foreign literatures. All articles in AKSARA have passed reviewing process by peer reviewers and edited by editors. AKSARA is published by Balai Bahasa Bali twice a year, June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 26, No 2 (2014): Aksara, Edisi Desember 2014" : 18 Documents clear
MEMAHAMI NILAI-NILAI BUDAYA TRADISI DALAM LAKON SENI PERTUNJUKAN BALI: SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA Budiasa, I Made
Aksara Vol 26, No 2 (2014): Aksara, Edisi Desember 2014
Publisher : Balai Bahasa Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1430.765 KB) | DOI: 10.29255/aksara.v26i2.157.157-167

Abstract

Setiap suku bangsa yang ada di muka bumi ini memiliki sumber yang berbeda dalam pembentukan karakter generasi muda penerus bangsanya. Dalam pembangunan karakter bangsa Indonesia, nilai-nilai kearifan lokal menjadi sumber penting yang harus dimiliki oleh generasi muda penerus bangsa. Melihat pentingnya nilai-nilai kearifan lokal itu, kajian ini menggunakan data LBM, LSI, dan LKN. Sebagai bangun karya sastra, karya-karya ini merupakan hal yang menarik untuk diteliti dengan tujuan agar para seniman dalam hal ini sebagai kelompok intelektual memberikan tawaran tentang identitas ideal, yaitu “modal sosial” dan “modal cultural” kepada masyarakat yang sedang mengalami krisis moral. Nilai-nilai, seperti nilai religius, cinta damai, jujur, disiplin, persahabatan, dan gemar membaca serta rasa tanggung jawab dapat dimanfaatkan untuk memperdayakan kontrol emosional masyarakat dalam penciptaan kedamaian dan kesejahteraan.
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA OLEH PENUTUR ASING DI DAERAH TUJUAN WISATA DI BALI Sudana, I Wayan
Aksara Vol 26, No 2 (2014): Aksara, Edisi Desember 2014
Publisher : Balai Bahasa Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1438.697 KB) | DOI: 10.29255/aksara.v26i2.153.109-119

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mengetahui perkembangan bahasa Indonesia menuju bahasaglobal serta karakteristik pemakaian bahasa Indonesia oleh penutur asing yang ada di Bali. Penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing dan sebagai bahan masukan bagi pemerintah yang menangani masalah kebijakan dan pengembangan bahasa Indonesia dalam rangka menuju bahasa internasional. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian kualitatif dan kuantitatif yang datanya adalah penutur asing (turis mancanegara) yang berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dalam situasi formal maupun nonformal.
MAKNA KEJANTANAN DAN KESETIAAN DALAM NAGASASRA DAN SABUK INTEN KARYA S.H. MINTARDJA Prijanto, Saksono
Aksara Vol 26, No 2 (2014): Aksara, Edisi Desember 2014
Publisher : Balai Bahasa Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1561.414 KB) | DOI: 10.29255/aksara.v26i2.158.169-186

Abstract

Prosa silat Nagasasra dan Sabuk Inten mengungkapkan konsep kearifan lokal,khususnya dalam konteks kebudayaan Jawa. Hal itu tercermin melalui sikap bijaksana dan kasih sayang para tokoh pendekar golongan putih. Dalam kebudayaan Jawa diyakini bahwa ucapan, tindakan, perbuatan, dan perilaku yang dianggap baik dan pantas adalah yang bijaksana dan penuh kasih sayang. Dengan pendekatan semiotik, melalui analisis sintaksis naratif, analisis semantik naratif, serta analisis tematik, makna prosa silat NSI akan terungkap secara utuh. Hasil penelitian membuktikan bahwa kejantanan dari tokoh utama dan kesetiaan tokoh utama terhadap Kesultanan Demak mendominasi keseluruhan cerita silat NSI. Kejantanan dan kesetiaan Mahesa Jenar, Kebo Kanigara, Begawan Manikmaya, dan Jaka Tingkir terungkap dengan jelas sewaktu mereka secara ikhlas mempertaruhkan jiwa raga untuk merebut kembali Kyai Nagasasra dan Kyai Sabuk Inten dari tangan para pendekar golongan hitam.
NOUN PHRASES (NPs)-MOVEMENT IN SASAK Husnan, Lalu Erwan
Aksara Vol 26, No 2 (2014): Aksara, Edisi Desember 2014
Publisher : Balai Bahasa Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1433.204 KB) | DOI: 10.29255/aksara.v26i2.154.121-132

Abstract

Sasak is spoken language used by Sasak speakers in Lombok, West Nusa Tenggara. This language is included into Bali-Sasak-Samawa subgroup. Most of the linguists and researchers constructed this language using SVO, but they do not explore the possible movement of the Noun Phrases (NPs) as the basis of constructing its structure. So, it is a need to have the possibility of the NPs movement whether the predicates in Sasak require one or two argument. Data used in this writing are taken through documentary method. They are analyzed using case theory proposed by Chomsky. The analysis shows that both raising verbs and raising adjective involve phrases case. They do not allow structural case movement. In addition, both induce raising. However, they are different in selecting source of NP movement; raising verbs finite or non finite clause, and raising adjective finite clause. Passivization also induces NP-movement in Sasak.Moreover, passive verbs in Sasak can be followed by preposition of locative or not depend on the notion of the verbs used. It has the same analogy with unaccusativity verbs. They lack of internal argument and cannot assign accusative case.
MUATAN IDEOLOGIS DALAM NOVEL SEKALI PERISTIWA DI BANTEN SELATAN Hastuti, Heksa Biopsi Puji
Aksara Vol 26, No 2 (2014): Aksara, Edisi Desember 2014
Publisher : Balai Bahasa Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1383.567 KB) | DOI: 10.29255/aksara.v26i2.159.189-199

Abstract

Novel “Sekali Peristiwa di Banten Selatan” (SPBS) adalah karya Pramoedya Ananta Toer yang sederhana, tidak seperti karya Toer lainnya yang bersifat kontemplatif. Dengan kesederhanannya, SPBS mampu menyampaikan pesan mendalam dari sang pengarang tentang arti sebuah perjuangan. Fokus penelitian ini adalah muatan ideologis yang terkandung dalam novel SPBS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-kualitatif, yaitu memberikan gambaran secara sistematis tentang objek penelitian dengan menggunakan pendekatan sosiologis. Objek dalam penelitian ini adalah apa dan bagaimana muatan ideologis yang dikandung novel tersebut. Dari hasil pembahasan disimpulkan bahwa muatan ideologis yang terdapat dalam novel SPBS adalah ideologi pengarang, yakni realisme sosialis. Ideologi ini direpresentasikan melalui tiga ciri, yakni (a) menyajikan permasalahan yang timbul dari hubungan penindas dan tertindas, (b) menempatkan kaum lemah (proletar) sebagai manusia penggerak dan penentu sejarah, dan (c)  menggunakan seni sebagai wahana penyadaran bagi masyarakat.
REDUPLIKASI NOMINA DALAM BAHASA INDONESIA: KAJIAN SINTAKSIS DAN SEMANTIK Kurniawati, Wati
Aksara Vol 26, No 2 (2014): Aksara, Edisi Desember 2014
Publisher : Balai Bahasa Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1432.01 KB) | DOI: 10.29255/aksara.v26i2.155.133-143

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan fungsi dan keserasian reduplikasi nomina dalam bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode melalui penelitian kepustakaan yang ditunjang dengan teknik pengumpulan data dan analisis data. Sumber data dalam penelitian ini adalah data tertulis, intuisi penulis, dan percakapan para pemakai bahasa Indonesia. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa fungsi reduplikasi nomina dalam tataran frasa dapat berkedudukan sebagai inti dan pewatas. Sementara itu, fungsi reduplikasi nomina dalam tataran klausa berfungsi sebagai subjek, predikat, objek, dan pelengkap. Perilaku reduplikasi nomina tidak dapat memengaruhi konstituen yang berada di sebelah kiri dan kanannya.
PEMILIHAN IDENTITAS PEREMPUAN DI RUANG PUBLIK DALAM CERPEN-CERPEN KALIMANTAN TIMUR Kurniawati, Diyan
Aksara Vol 26, No 2 (2014): Aksara, Edisi Desember 2014
Publisher : Balai Bahasa Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1408.391 KB) | DOI: 10.29255/aksara.v26i2.160.201-208

Abstract

Tulisan ini membahas posisi perempuan di ruang publik yang ditampilkan dalam cerpen-cerpen Kalimantan Timur. Dengan perspektif feminisme, penelitian ini menganalisis proses perempuan dalam melakukan pemilihan identitas. Analisis dilakukan dengan membahas bagaimana perempuan diposisikan dalam sebuah konstruksi sosial dan sikap perempuan terhadap posisi tersebut. Hasil analisis menunjukkan perempuan diposisikan secara marginal di ruang publik. Perempuan mengambil sikap meresistensi atau menolak perlakuan tersebut. Analisis juga menunjukkan bahwa ada pula perempuan yang tidak dapatkeluar dari perlakuan patriarki dikarenakan posisinya yang lemah secara sosial ekonomi. Perlakuan patriarki tersebut juga menimbulkan konflik diri. Proses pemilihan identitas berlangsung rumit.
REDUPLIKASI DALAM BAHASA ANGKOLA MANDAILING Harahap, Syaifuddin Zuhri
Aksara Vol 26, No 2 (2014): Aksara, Edisi Desember 2014
Publisher : Balai Bahasa Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1431.536 KB) | DOI: 10.29255/aksara.v26i2.156.245-155

Abstract

Bahasa Angkola Mandailing memiliki sistem reduplikasi yang membentuk makna baru atau makna lain di samping sistem afiksasi dan pemajemukan. Kajian reduplikasi dalam bahasa Angkola Mandailing ini dilakukan untuk melihat tipe reduplikasi dan bagaimana makna tipe reduplikasi tersebut difungsikan dalam bahasa Angkola Mandailing. Untuk mengungkap hal itu digunakan teori morfologi linguistik deskriptif struktural yang bertalian dengan reduplikasi. Metode deskriptif dengan model padan dan agih dilaksanakan dengan teknik referensial, yaitu teknik yang alat penentunya ialah kenyataan yang ditunjuk oleh bahasa itu sendiri. Data lisan diperoleh dari berbagai percakapan yang terjadi di lingkungan masyarakat Angkola Mandailing dan beberapa orang informan, sedangkan data tertulis diperoleh dari kamus bahasa Angkola Mandailing, buku-buku dan karya-karya ilmiah yang membahas tentangbahasa Angkola Mandailing. Hasil penelitian ini sebagai berikut. Pertama, ada dua puluh tipe reduplikasi dalam bahasa Angkola Mandailing yaitu; tipe R-1 yaitu bentuk (D + R), tipe R-2 yaitu bentuk (D + Rpf), tipe R-3 yaitu bentuk ((D + R) + mar-), ((D+R) + tar-), dan ((D+R) + par-), tipe R-4 yaitu bentuk ((D + R) + marsi-/-an), tipe R-5 yaitu bentuk (D + (R + mar-)), tipe R-6 yaitu bentuk ((D + R) + maN-), dan ((D + R) + paN-), tipe R-7 yaitu bentuk (D + (R + maN-)), tipe R-8 yaitu bentuk (D + (R + maN-/-i)), tipe R-9 yaitu bentuk ((D + R) + maN-/-hon), ((D + R) + paN-/- hon), tipe R-10 yaitu bentuk ((D + R) + tar-/-i), dan ((D + R) + mar-/-i), tipe R-11 yaitu bentuk ((D + R) + maN-/-i), dan ((D + R) + paN-/-i), tipe R-12 yaitu bentuk ((D + R) + sa -/{-na}), tipe R-13 yaitu bentuk ((D + R) + ha-/{-na}), tipe R-14 yaitu bentuk ((D + R) + ha-/-an), tipe R-15 yaitu bentuk ((D + R) + -an), tipe R-16 yaitu bentuk ((D + R) + -um-), dan ((D + R) + -in-), tipe R-17 yaitu bentuk (D + Rp) Reduplikasi Parsial (Rp), tipe R-18 yaitu bentuk (D + Rs) Reduplikasi Semantis (Rs), tipe R-19 yaitu bentuk (D + Rf) Reduplikasi Fonologis (Rf); tipe R-20 yaitu bentuk (D + Rf) Reduplikasi Sintaksis (Rsin). Kedua, secara kontekstual ditemukan maknatipe reduplikasi bebas konteks dan terikat konteks dalam bahasa Angkola Mandailing.
WACANA IKLAN DALAM BENTUK PAPAN REKLAME DI BALI Budiasa, I Nengah
Aksara Vol 26, No 2 (2014): Aksara, Edisi Desember 2014
Publisher : Balai Bahasa Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1504.184 KB) | DOI: 10.29255/aksara.v26i2.152.97-107

Abstract

Analisis wacana iklan dalam bentuk papan reklame di Bali merupakan suatu kajian yang menganalisis pemakaian bahasa secara tertulis yang lebih populer disebut bahasa iklan. Kajian ini meliputi kekohesifan, implikatur, dan retorika wacana iklan yang tampak dari bangun wacana yang ditampilkan. Kekohesifan wacana iklan dapat dilihat dari hubungan antara kata yang satu dengan kata yang lain dalam sebuah frasa. Di samping itu, kekoherenan atau kepaduan makna menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam telaah ini. Selanjutnya, implikatur dalam analisis wacana iklan dalam bentuk papan reklame adalah analisis bagian tambahan makna yang tidak tertulis dalam iklan tersebut agar tetap tertangkap oleh pembaca. Terakhir, retorika wacana iklan berupa papan reklame merupakan efektivitas penggunaan bahasa dalam media tersebut. Melalui media bahasa yang efektif diharapkan dapat menimbulkan efek tertentu pada pikiran pembaca dan dapat mengubah sikapnya.
MAKNA KEJANTANAN DAN KESETIAAN DALAM NAGASASRA DAN SABUK INTEN KARYA S.H. MINTARDJA Saksono Prijanto
Aksara Vol 26, No 2 (2014): Aksara, Edisi Desember 2014
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1561.416 KB) | DOI: 10.29255/aksara.v26i2.158.169-186

Abstract

Prosa silat Nagasasra dan Sabuk Inten mengungkapkan konsep kearifan lokal,khususnya dalam konteks kebudayaan Jawa. Hal itu tercermin melalui sikap bijaksana dan kasih sayang para tokoh pendekar golongan putih. Dalam kebudayaan Jawa diyakini bahwa ucapan, tindakan, perbuatan, dan perilaku yang dianggap baik dan pantas adalah yang bijaksana dan penuh kasih sayang. Dengan pendekatan semiotik, melalui analisis sintaksis naratif, analisis semantik naratif, serta analisis tematik, makna prosa silat NSI akan terungkap secara utuh. Hasil penelitian membuktikan bahwa kejantanan dari tokoh utama dan kesetiaan tokoh utama terhadap Kesultanan Demak mendominasi keseluruhan cerita silat NSI. Kejantanan dan kesetiaan Mahesa Jenar, Kebo Kanigara, Begawan Manikmaya, dan Jaka Tingkir terungkap dengan jelas sewaktu mereka secara ikhlas mempertaruhkan jiwa raga untuk merebut kembali Kyai Nagasasra dan Kyai Sabuk Inten dari tangan para pendekar golongan hitam.

Page 1 of 2 | Total Record : 18